img: Google
Terungkap! 6 Fakta Baru Saat dan Setelah Kecelakaan Beruntun Tol Purbaleunyi. Mas, Mobil Saya Terbang!
Posciety.Com – Kecelakaan beruntun telah terjadi di Tol Purbaleunyi, km 91 Tol Cipularang arah Jakarta pada hari Senin (02/9/19) sekitar pukul 13.00 WIB. Sebanyak 21 kendaraan berbagai jenis turut terlibat dalam kecelakaan maut tersebut.
Hal ini berdasarkan penuturan Direktur Ditlantas Polda Jabar, “Jadi kecelakaan beruntun di kilometer 91 arah Jakarta pukul 13.00 WIB ada 21 kendaraan berbagai jenis,” kata Direktur Ditlantas Polda Jabar, Komisaris Besar Mohamad Aris,kepada tim Liputan6, Senin (2/9/2019).
Dilansir dari Liputan6.com, berdasarkan data sementara yang dihimpun Ditlantas Polda Jabar, korban meninggal ada 8 orang. Sedangkan korban luka ringan dan berat berjumlah 20 orang.
“Korban tewas dan luka yang sudah dievakuasi sudah dilarikan ke Rumah Sakit Bayuasih, Rumah Sakit Siloam, dan RS Thamrin,” kata Aris. Adapun kondisi lalu lintas usai kejadian tersebut di jalur Bandung mengarah ke Jakarta mengalami kemacetan sepanjang 5 kilometer.
Baca Juga:
“Kemacetan direkayasa, kiita juga sedang melakukan contra flow. Tapi kondisi saat ini sudah lancar,” ujarnya.
Kronologi Penyebab Kecelakaan
Dikutip dari berbagai sumber, sejauh ini pihak Ditlantas Polda Jabar masih menyelidiki penyebab utama kecelakaan maut tersebut. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari beberapa saksi dan korban selamat menuturkan bahwa awal mula terjadinya kecelakaan tersebut karena ada salah satu dump truck bermuatan tanah berpasir yang terguling setelah diduga mengalami rem blong.
Salah satu supir dump truck yang juga merupakan salah satu korban selamat dalam peristiwa ini menuturkan kepada CNN bahwa ia sedang melaju dengan dump truck bermuatan tanah berpasir, kemudian disalip oleh dump truck yang dikemudikan oleh temannya sesama supir TJT, dengan muatan yang sama.
Beberapa saat kemudian, ia mendapat telpon dari temannya tersebut.
“Terus sekitar tiga menitan dia ngebel (melepon) saya. Mas Bana, rem saya blong,” kata Subana menirukan perkataan temannya kepada CNN di RS MH Thamrin Purwakarta.
Subana pun menuturkan, ia meminta temannya tersebut untuk berdoa agar truk yang dikemudikan temannya itu bisa berhenti. Ia pun menceritakan bahwa temannya berkendara di lajur kanan dikarenakan lajur kiri banyak truk yang melaju dengan lambat, sementara di lajur kanan hampir semua kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi.
Subana yang merasa khawatir terjadi sesuatu dengan temannya pun langsung melaju membuntuti truk tersebut. Namun truk tersebut telah terguling, sehingga secara otomatis, Subana dan pengendara lainnya di belakang tidak sempat mengerem dan terjadilah kecelakaan beruntun tersebut.
4 Kendaraan Hangus Terbakar
Kapolda Jabar menuturkan kepada CNN Indonesia, dari jumlah mobil yang terlibat, 4 diantaranya terbakar. Dengan rincian 3 mobil kecil dan satu mobil truk.
“4 kendaraan terbakar, 3 unit mobil kecil, dan 1 unit mobil dump truck” ujarnya saat meninjau lokasi kecelakaan. Kini olah TKP tengah dilakukan untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan tersebut.
Korban Meninggal Terus Bertambah
Pihak kepolisian memastikan bahwa sampai saat ini korban meninggal dunia mencapai 8 orang pada hari ini, baru 4 diantaranya yang berhasil diidentifikasi termasuk supir dump truck penyebab kecelakaan, setelah sebelumnya di isu kan melarikan diri.
Kabid Humas Polda Jabar menyebutkan, pihaknya telah memastikan bahwa informasi korban meninggal mencapai 8 orang dan meralat informasi sebelumnya yang menyatakan korban meninggal sebanyak 9 orang.
“Korban meninggal ada 8 orang dengan korban luka ringan 25 orang, dan luka berat 3 orang” tuturnya kepada Liputan6.Com.
Adanya kesalahan ini menurutnya, karena salah satu korban saat evakuasi sempat diduga sudah tewas, namun saat ditangani tim medis kondisi nya masih tertolong.
“4 jenazah sudah teridentifikasi, sementara 4 lainnya belum karena kondisi nya hangus terbakar” Imbuhnya lagi.
Adapun salah satu korban meninggal adalah supir truk terguling berinisial DH. Setelah sempat diisukan melarikan diri karena tidak ditemukan saat proses evakuasi dilakukan. Hal ini dikarenakan DH dievakuasi ke rumah sakit lebih awal.
“Saya klarifikasi tidak ada supir yang kabur. Supir yang pertama meninggal dunia, DH supir yang terguling” Ujar Trunoyudo kepada tim Liputan6.com.
Jasa Marga Berlakukan Rekayasa Lalu Lintas
Untuk menangani kemacetan yang terjadi, pihak Jasa Marga memberlakukan rekayasa lalu lintas dengan metode contra flow sejauh 6 km, dari KM 90 sampai KM 96, sejak hari Selasa pukul 09.20 WIB. Pengguna jalan dari arah Bandung ke arah Jakarta dihimbau untuk dapat keluar di GT Cikamuning, dan masuk kembali ke jalan Tol Cipularang melalui GT Jatiluhur.
WNA Turut Menjadi Korban
Dari data yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber, total korban berjumlah 36 orang. Delapan di antaranya dinyatakan meninggal dunia, tiga luka berat dan 25 lainnya mengalami luka ringan.
Korban kecelakaan Tol Cipularang dievakuasi terbagi ke tiga rumah sakit dalam penanganan medisnya, yaitu RS MH Thamrin, RS Siloam, dan RS Bayu Asih.
Kabid Pelayanan Medis RS MH Thamrin Purwakarta, dr Jamal Abdul Naser mengatakan korban kecelakaan Tol Cipularang ini luka-luka karena terbentur benda keras. Seorang Warga Negara Asing (WNA) tercatat menjadi korban luka berat karena mengalami luka bakar.
Korban Selamat: “Mobil Saya Terbang Ke Dasar Jurang”
Dilansir dari CNN Indonesia, seorang Warga DKI Jakarta Dwi Reza (38), menjadi salah satu korban selamat dalam tabrakan beruntun yang melibatkan 21 kendaraan di Tol Cipularang, KM 91.400.
Dwi yang baru pulang dari kerabatnya di Kota Bandung, tidak menyangka bisa selamat dari kecelakaan maut. Mengingat kendaraannya yang dikemudikannya terpental hingga ke dasar jurang di samping tol dengan kedalaman 20 meter.
Mini bus bernomor polisi H 8670 KY ringsek dan hampir seluruh kaca hancur. Reza menyebutkan saat kejadian, kendaraannya yang tengah melintas di Tol Cipularangditabrak dari belakang dengan sangat keras, hingga ia terbentur bahkan kesulitan mengendalikan kemudi.
“Ditabrak dari belakang, saya sudah tidak sadarkan diri. Saya pasrah,” tutur Reza, di Rumah Sakit MH Thamrin, Purwakarta, Selasa (3/9/2019).
Bahkan dalam setengah sadar, dia sempat mendengar pertanyaan warga yang melihat kondisi kendaraannya.
“Katanya mobil saya terbang, kaya di film, yang saya tahu itu,” tutur dia. Meski mobilnya jatuh dan terdampar ke jurang di Tol Cipularang, tidak banyak luka serius yang dideritanya. Namun, ada bekas pecahan kaca.
“Saya sudah pasrah. Ternyata mata saya masih bisa terbuka, saya langsung tendang pintu mobil dan langsung keluar. Kepala saya berdarah, saya dibantu pekerja proyek. Setelah itu saya video call sama istri,” ujar Reza.