
Baru-baru ini dunia sosial media diramaikan oleh postingan dari berbagai kalangan terkait akan tayangnya film The Santri yang disutradarai oleh Livia Zheng, bahkan trailernya sudah dirilis pada hari senin (9/9/2019) lalu.
Dalam trailernya, film ini menceritakan kehidupan di sebuah pondok pesantren yang sedang mempersiapkan perayaan hari Santri. Seorang guru menjanjikan bahwa 6 orang santri terbaik akan diberangkatkan untuk belajar dan bekerja di Amerika.
Yang menjadi sorotan dan kritikan masyarakat adalah ketika santri tersebut memasuki tempat peribadatan Kristen.
“Lihatlah bagaimana ‘para santri’ itu tiba-tiba memasuki Gereja, lalu menghidangkan tumpeng kepada pendeta disitu. Ini sungguh asing dan jauh dari khas pesantren.”, ungkapan salah satu postingan di laman Facebook.
Baca Juga:
Tak hanya itu, bahkan, tagar #boikotthesantri sempat menjadi topik terpopuler di jagad Twitter Indonesia, kemarin dengan lebih dari 15 ribu cuitan. Film The Santri dianggap bakal menimbulkan kontroversi ditengah masyarakat.
Hanif Alathas, Ketua Front Santri Indonesia (FSI) yang juga merupakan menantu Ketua Front Pembela Islam (FSI) Rizieq Shihab, adalah yang pertama kali menyerukan untuk memboikot film tersebut.
“Karena tidak mencerminkan akhlak dan tradisi santri yang sebenarnya. Hakikat santri.”, jelas Hanif dalam selebaran poster yang beredar, Minggu (15/9/2019) lalu.
Tidak hanya Ketua FSI, seruan agar tidak menonton film ini juga disuarakan oleh Pengasuh Pesantren Ribath Al Murtadla Al Islam Singosari, Malang, Jawa Timur; Luthfi Bashori.
“Para santri dan jama’ah yang mengaji kepada saya. Dimana saja berada. Mohon kalian jangan menonton film The Santri (2019), karena film ini tidak mendidik. Cenderung Liberal. Ada akting pacaran. Campur aduk laki perempuan. Dan membawa tumpeng ke gereja. Jelas sekali adegan ini melanggar syariat. Bukan tradisi pesantren Aswaja.”, ungkapnya dalam selebaran poster.
Dikutip dari laman PBNU, The Santri mengangkat nilai dan tradisi pembelajaran pondok pesantren yang berbasis kemandirian, kesederhanaan, toleransi, kecintaan terhadap tanah air, serta sikap anti terhadap radikalisme dan terorisme.
Film yang dibintangi oleh Gus Azmi, Veve Zulfikar, dan Wirda Mansur ini disiapkan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sebagai hadiah pada hari Santri Nasional, 22 Oktober mendatang.