TTTS (Twin-to-Twin Transfusion Syndrome) Incar Kehamilan Kembar Identik, Akibatnya Mengerikan!

0

Posciety.Com Masih hangat berita beberapa minggu ke belakang tentang kabar duka yang menimpa pasangan Irish Bella dan Amar Zoni. Readers pasti tau dong ya, kalau bayi kembar perempuan Ibell dan Amar meninggal dalam kandungan pada usia 27 minggu atau 7 bulan kehamilan. Ibell sendiri sempat mengalami pendarahan, dan sempat pula dirawat karena mengalami Infeksi Saluran Kencing (ISK).

Tapi kemudian beberapa minggu setelahnya, jagat media sosial termasuk kita dikejutkan dengan kabar meninggalnya si kembar. Nah, penyebab meninggalnya si kembar Aiora dan Aiona pun sempat menimbulkan banyak spekulasi dikalangan netizen.

Sangat disayangkan, diantara banyaknya simpati dan ungkapan belasungkawa yang datang, nggak sedikit lho, netizen yang menyalahkan pasangan yang tengah berduka itu. Ada yang menyebutkan bahwa mereka terlalu mengaggap remeh beraktivitas saat hamil, sampai perihal warna rambut dan kutukan mantan. Duh ada-ada aja ya ulah netizen +62.

ads by posciety

Lalu, apa sih penyebab meninggalnya si kembar yang sebenarnya?

Setelah ditelusuri, akhirnya tim dokter mengungkap fakta yang bahkan Ibell dan Amar pun nggak tau lho soal ini! Iya, dilansir dari berbagai sumber, akhirnya diketahui penyebab meninggalnya si kembar adalah karena Ibell mengalami Twin-to-Twin Transfusion Syndrome (TTTS).

Nah, untuk mengetahui apa itu TTTS dan apa saja komplikasi yang ditimbulkan, Readers bisa membaca beberapa ulasan dibawah ini ya!

Apa Itu TTTS?

Twin to twin transfusion syndrome adalah komplikasi serius yang dapat terjadi pada kehamilan kembar identik. Seperti yang kita ketahui, kembar identik hanya memiliki satu plasenta. Kondisi ini menyebabkan ketidakseimbangan aliran darah pada janin kembar, sehingga mengganggu suplai nutrisi dan oksigen yang mereka butuhkan.

Twin to twin transfusion syndrome terjadi saat suplai darah yang dibutuhkan janin kembar dalam kandungan tidak berimbang. Akibatnya, salah satu janin mendapatkan pasokan darah yang melimpah, sementara janin lainnya kekurangan.

Penyebab Twin to Twin Transfusion Syndrome

Penyebab twin to twin transfusion syndrome hingga saat ini belum diketahui dengan pasti. Namun, gangguan pembelahan sel setelah pembuahan diklaim menjadi penyebab dari kelainan plasenta dan pembuluh darah pada TTTS.

Readers, TTTS merupakan kondisi yang tidak boleh disepelekan. Ketidakseimbangan pasokan darah yang diterima janin kembar dapat menggangu pertumbuhan dan perkembangannya, bahkan menyebabkan kematian.

img: SSM Health

Janin yang menerima sedikit pasokan darah bisa mengalami hambatan pertumbuhan dan anemia. Sementara janin kembar lain yang mendapat pasokan darah terlalu banyak dan mengalami kelebihan cairan dapat mengalami gangguan pada sistem pernapasan, sistem pencernaan, jantung, dan otak.

Tanda dan Gejala Twin to Twin Transfusion Syndrome

Twin to twin transfusion syndrome diperkirakan terjadi pada 15 persen kehamilan kembar identik. Oleh karena itu, ibu yang mengandung bayi kembar perlu mengetahui gejala dari kondisi ini. Dan pada kasus Ibell, Marisa Nasution dan masih banyak lagi, kondisi ini terlambat diketahui.

Berikut adalah tanda dan gejala twin to twin transfusion syndrome yang bisa dialami oleh ibu hamil:

  • Pertumbuhan rahim yang cepat.
  • Ukuran rahim dan perut yang lebih besar dari usia kehamilan pada umumnya.
  • Kenaikan berat badan berlebih.
  • Nyeri perut, sesak napas, dan kontraksi.
  • Pembengkakan pada kaki dan tangan di awal kehamilan.

Nah jika Readers sedang mengandung bayi kembar dan mendapati tanda atau gejala tersebut, segeralah berkonsultasi dengan dokter kandungan. Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan, termasuk USG, untuk memastikan penyebab keluhan yang Readers alami. Jika disebabkan oleh TTTS, hasil USG akan menunjukkan beberapa hal berikut ini:

  • Hanya terdapat satu plasenta.
  • Ukuran dan berat kedua janin berbeda, meski mereka memiliki jenis kelamin yang sama.
  • Perbedaan ukuran kantung ketuban dan tali pusat.
  • Penumpukan cairan pada salah satu janin kembar.
  • Kelebihan cairan ketuban pada salah satu janin kembar, sementara janin kembar lainnya memiliki cairan ketuban yang sedikit.

Selain pemeriksaan USG, dokter kandungan mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan lain, seperti ekokardiografi, atau MRI, untuk memastikan kondisi.

TTTS Juga Mengakibatkan Mirror Syndrome Lho!

Mengutip dari International Journal of Clinical and Experimental Medicine tahun 2015, mirror syndrome adalah komplikasi kehamilan langka yang bisa mengancam nyawa bayi dan sang ibu. Ia juga dikenal sebagai ballantyne syndrome dan triple edema.

Penyakit ini terjadi ketika fetus memiliki cairan yang berlebihan dan sang ibu mengalami preeklamsia atau tekanan darah tinggi. Jurnal yang sama mengatakan bahwa mirror syndrome sulit untuk teridentifikasi. Dokter hanya bisa mengetahuinya ketika usia kehamilan memasuki 22,5 minggu hingga 27,8 minggu.

Persis yang dialami oleh Ibell, dokter mengatakan bahwa bayi kembar artis tersebut mengalami twin-to-twin transfusion syndrome (TTTS). Kondisi ini menyebabkan terlalu banyak aliran darah ke satu fetus. Akhirnya terjadi pembengkakan pada tubuh dan jantung salah satu bayi Bella.

Gejala Mirror Syndrome

Penting untuk mengetahui gejala mirror syndrome sedini mungkin agar ibu dan bayi bisa menerima penanganan yang lebih baik. Berikut ini gejala yang biasa muncul:

  • Tingginya tekanan darah;
  • Edema atau pembengkakan pada bagian tubuh tertentu seperti kaki dan tangan;
  • Terdapat protein dalam urine;
  • Peningkatan berat badan yang signifikan secara tiba-tiba.

Keempat gejala tersebut sering kali dianggap sebagai tanda dari preeklamsia karena memang mirip. Maka dari itu, penting untuk melakukan tes dan konsultasi dengan dokter untuk mengidentifikasinya.

Ketika penyebab dari fetal hydrop dapat diketahui, perawatan yang intensif dapat memperbaiki kondisi ibu dan bayi. Sedangkan jika sebaliknya, maka persalinan dini pun harus segera dilakukan untuk menghindari komplikasi yang lebih lanjut.

Readers, terlepas dari semua penelitian dokter, apa yang terjadi memang kehendak Yang Maha Kuasa, kita doakan saja agar setelah musibah ini Ibell dan Amar bisa kembali diberikan momongan.

Nah, Semoga kita bisa mendapatkan hikmah dari setiap kejadian dan mengambil ini semua sebagai pelajaran, terutama bagi readers yang sedang mengandung ataupun ada orang terdekat yang sedang mengandung. Semoga diberikan kelancaran dan kesehatan ya!

Artikel Lainnya
Berikan Komentar

Website ini menggunakan cookie untuk pengalaman yang lebih baik Setuju & Tutup Selengkapnya