
Dahulu, wakil Indonesia tidak termasuk diperhitungkan jika mengikuti kontes ratu kecantikan. Di beberapa akun Beauty Pageant jarang menempatkan wakil Indonesia di final prediksi top 15. tapi sekarang roda takdir itupun akhirnya berputar menyebabkan posisi Indonesia beranjak naik menuju puncak utama yang berarti harus lebih diwaspadai sebagai bakal powerhouse pageant terkuat di dunia untuk beberapa tahun ke depan.
Siapa sangka Indonesia menjadi Powerhouse Pageant di tahun 2019? Siapa sangka srikandi-srikandi Indonesia berhasil ukir sejarah dan mengharumkan nama bangsa di grandslam pageant? Sebut saja Jolene Marrie dan Jesica Fitriana yang membuat pageant fans Indonesia membusung dada atas masing-masing prestasi mereka sebagai Top 8 di Miss International 2019 dan 2nd Runner Up Miss Supranational 2019.
Tak tanggung-tanggung, kado terindah di penghujung tahun 2019 untuk Indonesia adalah pencapaian yang membanggakan pertama kalinya dalam sejarah selama Indonesia mengikuti kontes Major Beauty Pageant Miss Universe sebagai Top 10 yang dipersembahkan oleh Frederika Alexis Cull. Hal ini merupakan momen yang sangat mengharukan bagi para pageant fans Indonesia karena inilah yang pertama kali diraih wakil Indonesia sejak mengikuti Miss Universe berpuluh tahun yang lalu.
Ibarat pepatah mengatakan “Semakin tinggi pohon, maka semakin kencang angin menerpanya.” Keadaan ini terjadi pada Indonesia di ranah pageant internasional. Kesuksesan Indonesia di grandslam pageant di tahun 2016 menjadi sarat akan kebencian pageant fans luar negeri terhadap indonesia.
Baca Juga:
Frederika Cull Pecahkan Kutukan Gaun Merah Preliminary Unplaced
Nama Puteri Indonesia 2019, Frederika Alexis Cull atau dikenal sebagai Frederika Cull, tercatat sebagai Puteri Indonesia pertama yang bisa menembus 10 besar Miss Universe. Sebelum lolos ke 10 besar, Frederika Cull masuk Top 20 Miss Universe untuk lima finalis pertama dari wilayah Afrika Asia Pasifik. Selain Indonesia, ada negara Afrika Selatan, Nigeria, Vietnam dan Thailand.
Frederika lahir dari ayah berdarah Inggris dan ibunya merupakan orang asli Indonesia, tepatnya Lampung. Sementara Frederika lahir di Australia 20 tahun lalu. Saat berusia sembilan tahun, Frederika yang pindah ke Jakarta sudah mulai aktif di dunia pemodelan.
Frederika bukan Puteri Indonesia pertama yang menjajal 15 besar Miss Universe. Sebelum Frederika tercatat beberapa nama Puteri Indonesia lain yang menuai prestasi sama. Seperti Kezia Roslin Cikita Warouw, Puteri Indonesia 2016 yang berhasill masuk 13 besar.
Sebelumnya, ada Artika Sari Devi Puteri Indonesia 2004 yang berhasil masuk 15 besar Miss Universe 2005. Namun baru Frederika, Puteri Indonesia yang berhasil menjejakkan kakinya di 10 besar Miss Universe, meski akhirnya harus berakhir di posisi ini.
Sempat terdengar desas-desus di kalangan pageant lovers atau para pecinta ajang kecantikan ini bahwa perwakilan Indonesia yang memakai gaun berwarna merah pada saat preliminary session akan terhempas. Namun nyatanya, Fred dengan anggun dan eleganmampu mematahkan kutukan tersebut.
Kepleset Tapi Tetap Memukau
Saat sedang berlenggak lenggok dengan bikini di panggung Miss Universe 2019, Frederika hampir membuat semua orang terkejut saat melihatnya terpeleset. Beruntung gadis kelahiran tahun 1999 itu bisa mengatasinya dengan baik, ia kembali berdiri tegak dan tetap tersenyum.
Ungkapan rasa bangga atas perjuangan Frederika disampaikan oleh make up artist ternama tanah air, Bubah Alfian melalui akun media sosialnya. “Fredddd so proud of you,” tulis Bubah lewat akun Instagram, @bubahalfian seperti dikutip Kompas.com, Sabtu (7/11/2019).
Bahkan, tak lupa, Bubah meminta masyarakat di Tanah Air mendukung Frederika di ajang Miss Universe 2019. “She can handle situation, love youuuuuu. Terus vote untuk Indonesia guys, link in by bio yaaa,” tulis Bubah lagi.
Dukungan bukan hanya dari Bubah, tapi banyak warganet yang memuji Frederika. Selain mengenakan bikini, Frederika juga berlenggak-lenggok dengan mengenakan gaun malam berwana merah marun. Gaun yang membuat Frederika tampil anggun tersebut adalah rancangan Tex Saverio yang diberinama “Spirit of Phoenix”.