Kasus perundungan menimpa seorang anak abg di Jalan Pemintalan, Cilacap Selatan, Jawa Tengah. Sebuah video beredar di media sosial menunjukkan sejumlah remaja putri telah melakukan kekerasan terhadap seorang anak abg yang usianya masih di bawah umur. Dalam video perundungan yang tersebar luas, tampak empat remaja di bawah umur terlihat emosi. Mereka mengelilingi korban menganiaya dan menjambak rambut korban.
Slamet, orang tua korban perundungan mengaku kesal atas peristiwa yang menimpa anak perempuannya. Melihat pelaku yang sama sekali tidak menunjukkan rasa bersalah atau penyesalan. Begitu juga dengan orangtua mereka yang sampai saat ini belum datang berkunjung untuk meminta maaf.
Meski begitu, Slamet ingin proses hukum tetap berlanjut. Ia akan memaafkan pelaku apabila mereka berinisiatif meminta maaf.
“Kaya seolah-olah nantang.” tutur Slamet kepada tim Kompas TV.
Slamet mengaku sempat menahan anak-anak tersebut untuk ditanyai tapi mereka seperti tidak memiliki rasa bersalah. Sedikit emosi, Slamet merasa mereka tidak seperti anak-anak remaja pada umumnya. Tidak ada rasa takut maupun menangis apalagi menunjukkan rasa bersalah.
Seperti yang telah dituturkan oleh Slamet ayah korban video viral perundungan. Para pelaku sama sekali tidak menunjukkan sikap bersalah dan ada kesan menantang. Faktor pertama penyebab mengapa anak-anak remaja sering menjadi pelaku dan korban perundungan adalah to be people dominan.
Orang yang melakukan perundungan terhadap orang lain biasanya adalah korban dari perundungan. Untuk membangun kepercayaan diri agar tidak direndahkan lagi maka mereka berinisiatif untuk melakukan tindakan yang sama terhadap orang lain.
Kedua, dengan melakukan tindakan tersebut dirinya merasa mendapatkan keuntungan seperti merasa puas, iri hatinya terobati ketika melihat orang tersiksa. Memang aneh, tapi orang dengan tipe SMS (susah melihat orang senang dan senang melihat orang susah) marak bermunculan demi mendapatkan apa yang dia ingikan.
Ketiga, kurangnya perhatian menjadi alasan mengapa mereka melakukan perundungan. Orang yang tidak mendapatkan perhatian dari orang-orang terdekatnya cenderung melakukan tindakan anarki kepada orang lain. Apalagi jika dia melihat bahwa orang lain mendapatkan perhatian lebih besar sementara dirinya tidak.
“Kiranya video tersebut berlatar di Jalan Pemintalan wilayah Cilacap Selatan dan sigap kami sudah melaksanakan upaya penyelidikan mulai dari mendatangi tempat kejadian perkara. Kemudian mengumpulkan informasi dan berhasil kami periksa. Kami amankan lima orang yang memang terdapat di dalam video tersebut. Bisa dilihat saja sudah viral. Hasil pemeriksaan kami kejadian ditanggal 29 pas pukul 17.00 WIB.” tutur Akp Rifeld.
Masih belum diketahui pasti apa motif mereka merekam dan menyebarluaskan video tersebut. Kasus ini terjadi pada hari Selasa tanggal 29 Desember 2020 tepatnya di Jalan Pemintalan, wilayah Cilacap Selatan, Jawa Tengah. Melihat umur pelaku masih di bawah umur, semoga masalah ini dapat diselesaikan dengan cara kekeluargaan dan tidak terulang kembali.