Menjalankan program hamil mungkin membutuhkan waktu bagi beberapa pasangan yang telah menikah. Bekerjasama dengan pasangan agar cepat hamil sangat diperlukan. Mulai dari memeriksakan diri suami dan istri ke dokter kandungan. Mencari pencetus masalah pada reproduksi suami dan istri dapat membantu proses agar cepat hamil.
Program hamil yang terlalu lama seringkali membuat pasangan lelah dan bahkan mengalami stress. Hingga tak jarang pasangan merasa program hamil berada pada titik kegagalan. Hal yang perlu diingat adalah bahwa anak merupakan rezeki dari Tuhan dan hanya Tuhanlah yang tau kapan sang buah hati hadir di tengah pasangan.
Yang dibutuhkan untuk dapat hamil adalah ovum (sel telur) dari wanita dan sperma dari pria. Selain kualitas sel telur wanita yang matang, sperma pria harus mempunyai kuantitas dan kualitas yang baik untuk dapat menghampiri dan membuahi ovum. Jika pria mempunyai jumlah sperma sedikit atau kualitas sperma buruk, maka untuk mencapai kehamilan dirasa agak sulit.
Ketidaksuburan pada pria dapat disebabkan oleh kelainan bawaan, ketidakseimbangan hormon, pembuluh darah di sekitar testis melebar, atau berbagai kondisi yang menghalangi jalannya sperma untuk sampai ke ovum.
Beberapa faktor gaya hidup (gaya hidup yang tidak sehat) juga dapat mempengaruhi kesuburan pria, seperti terlalu banyak berolahraga, stress, obesitas, merokok, meminum minuman beralkohol, penggunaan obat terlarang, paparan racun atau bahaya lingkungan, dan temperatur panas pada testis yang dapat mengurangi produksi sperma.
Tanda-Tanda Pria yang Mengalami Gangguan Kesuburan
Beberapa pria tidak mengetahui bahwa dirinya mengalami masalah kesuburan sampai ia menyadari bahwa dirinya sulit untuk mempunyai anak. Faktor gaya hidup atau berbagai kondisi fisik dapat membuat pria tidak subur.
Dilansir dari laman Halodoc, tanda pria mengalami masalah kesuburan, antara lain:
- Mempunyai masalah pada fungsi seksual. Contohnya: sulit mencapai ejakulasi, volume cairan sperma yang sedikit, kurangnya keinginan untuk berhubungan seksual, atau kesulitan mempertahankan ereksi.
- Nyeri, bengkak, atau terdapat benjolan di sekitar testis.
- Infeksi saluran pernapasan yang berulang.
- Ketidakmampuan untuk mencium bau.
- Pertumbuhan payudara yang tidak normal (gynecomastia).
- Menurunnya jumlah rambut wajah atau rambut pada tubuh, atau tanda-tanda lain dari kelainan hormon atau kromosom.
- Mempunyai jumlah sperma yang lebih sedikit daripada jumlah sperma normal (kurang dari 15 juta sperma per milimeter semen (cairan yang mengandung sperma) atau jumlah sperma total kurang dari 39 juta setiap ejakulasi).
Gangguan kesuburan yang terdapat dalam sel sperma tidak bisa dilihat secara kasat mata, melainkan harus melalui tes Analisis Sperma yang dilakukan di laboratorium, dengan prosedur khusus.